Thursday, 9 July 2015

Adam Dan Hawa Serta Iblis Keluar Dari Surga



Adam Dan Hawa Serta Iblis Keluar Dari Surga


Pada suatu masa Allah memanggil berkumpul semua malaikat untuk sujud kepada Adam yang mana sujud kepadanya bukanlah sujud menyembah Adam, tapi sujud itu adalah sujud sebagai penghormatan terhadap Adam sesuai kedudukan Adam yang akan menjadi khalifah Tuhan di dunia. Kemudian semua malaikat sujud kecuali iblis sendiri yang tidak mau sujud seperti yang Allah terangkan dalam surat Al-A’raf ayat 12-17.

Seketika Iblis tidak mau sujud lalu Tuhan menegurnya: “Apakah yang mencegah engkau bahwa engkau tidak mau sujud ketika aku perintah engkau?”

Jawab Iblis: “Saya lebih bagus dari dia. Karena tuhan jadikan saya dari api, sedang Tuhan jadikan dia dari tanah.”

Begitulah jawab Iblis dengan sombong, akan tetapi karena kesombongannya itu ia berbuat demikian.

Tuhan berfirman: “keluarlah engkau dari Syurga! Tidak pantas engkau begitu sombong di Syurga ini. Keluarlah engkau, betul-betul engkau orang yang hina.” [13]

Sebetulnya apa yang dikemukakan Cuma alasan saja. Yang sesungguhnya ia merasa mengiri, mengapa Adam makhluk yang baru itu yang akan dijadikan Khalifah. Mengapa dia yang sudah begitu lama umurnya, dan sudah lama ibadatnya, serta lebih tinggi martabatnya tidak dijadikan khalifah? Nah inilah persoalannya. Pertama, karena iri hati, kedua, jadi takabur dan membantah perintah Tuhan.

Tersebut didalam Al-qur’an setelah menjadi suami istri keduanya dipersilahkan  bertempat didalam Syurga. Meskipun keduanya boleh tinggal dan makan minum dengan sesuka hati, tetapi ada satu hal yang dilarang bagi keduanya yaitu memakan buah khuldi.

Sebetulnya buah khuldi itu adalah Cuma kata-kata kiasan saja. Sesungguhnya semua buah tidak ada yang tinggal tetap kekal pada tangkainya. Pada suatu saat ia musti lepas atau rontok dari tangkainya. Kecuali buah yang ada pada badan manusia. Itulah kata buah khuldi. Begitu pendapat ulama didalam tafsir Al-Fairuz Zabadi. Jadi yang dilarang oleh Allah didalam Syurga bukanlah memakan buah pohon biasa, tetapi dilarang memakan buah yang kekal.

Cobalah perhatikan  firman Allah didalam surat Al-A’raf ayat 22 : “Maka ketika keduanya merasakan pohon itu, terbukalah aurat (kemaluan) mereka.”
Dalam pengertian bukan buah itu dimakan, Cuma dirasakan oleh tubuh. Adam dilarang bersetubuh dengan Hawa, karena disyurga itu  bukan tempat untuk melahirkan anak. Tempat melahirkan adalah didunia.

Sudah jelas Tuhan jadikan manusia lelaki dan perempuan untuk melahirkan keturunan. Yang 
menjadi persoalan bagi Adam, adalah bukan persetubuhannya, akan tetapi mengapa bujukan Syetan itu yang diturutnya, padahal sebelumnya Tuhan telah berpesan “walaa taqrobaa hadzihisy-syaijaroh.” Artinya : jangan kamu berdua coba mendekati pohon ini.” Tetapi bujukan atau ajakan syetan yang diturutinya, bukan larangan Allah yang diperhatikan. Hanya disini letak kesalahan.

Dengan mengucur air mata Adam dan istrinya mau tidak mau harus menerima nasibnya. “tangan mengencang bahu memikul.” Pada malam itulah Jibril membawa Adam dan Hawa turun ke bumi. Adam diturunkan di bukit Ruhun di Surandib di bukit atau pulau Sailan, sedangkan Siti Hawa di Jiddah. 
 

No comments:

Post a Comment