Tuesday, 23 June 2015

Gambar Burak Hanya Gambar Khayalan Yahudi



Gambar Burak Hanya Gambar Khayalan Yahudi
Gambar Ilustrasi

Kita sering melihat gambar Burak dengan wajah manusia, rupa muka seorang wanita, berbadan kuda, berkaki empat, bersayap seperti sayap burung, berekor seperti ekor burung merak. Gambar seperti ini tidak asing lagi bagi kita umat Islam Indonesia kadang-kadang gambar seperti ini dipajang di dinding-dinding, dijadikan sebuah Tugu jalan oleh umat Islam. Apakah benar demikian kendaraan yang dipakai Nabi waktu Isra’ dan Mi’raj?

Akan tetapi ulama-ulama kita mencari tahu, apakah benar demikian rupanya Burak yang Nabi tunggangi? Siapakah yang menciptakan gambar Burak itu? Maka setelah ulama kita menyelidiki barulah diketahui bahwa gambar burak yang demikian itu adalah gambar khayalan semata-mata khayalan ciptaan seorang yahudi.

Dibuatnya begitu rupa dengan maksud-maksud tertentu untuk maksud merendahkan Nabi Muhammad. Dirupakan mukanya seperti rupa wanita, karena Nabi Muhammad suka berpoligami pada wanita. Bersayap sebagai burung katanya Muhammad suka akan kebesaran dan berbadan kuda karena katanya Nabi Muhammad nafsu keinginan yang luar biasa. Demikian keterangan sebagian ulama kita yang telah menyelidiki sedalam-dalamnya. Maka jelaslah bahwa bukan semacam itulah kendaraan yang dipakai Nabi sewaktu mengadakan perjalanan mi’raj.

Burak artinya kilat, karena terbangnya secepat kilat dan kendaraan ini sudah menjadi kendaraan umum bagi orang-orang penduduk syurga. Kalau dizaman kita sekarang orang-orang dunia sudah ribut adanya pesawat asing yang datang dari dunia lain, yang dinamakan oleh kita piring terbang dan sampai sekarang orang belum dapat memecahkan yang sebenarnya. Mengapa mereka selalu menghindar diri seolah-olah segala rahasia kemajuan mereka, jangan sampai diketahui manusia.

Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa penduduk dunia masih jauh ketinggalan dalam menciptakan suatu kendaraan yang sangat tercepat, yang sama kecepatannya dapat disamakan dengan kilat, dan dapat menembus segala macam atmosfir seluruh planet jagat raya dan dapat dipakai antar planet-planet di cakrawala. Dan yang tetap jadi pertanyaan: apakah piring-piring terbang itu datangya dari planet yang ketujuh, dari jannatul firdaus? Ataukah datangnya dari planet-planet lain? Hanya Tuhanlah yang lebih mengetahui.

No comments:

Post a Comment