Masuk
Surga Melalui Pintu Surga Ar Rayyan Bagi Yang Berpuasa
Dari Sahl bin sa’ad, dari Nabi SAW bersabda “sesungguhnya
di surga ada satu pintu yang disebut Ar Rayyan. Orang orang yang berpuasa akan
masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat, selain orang yang berpuasa tidak
akan memasukinya. Orang yang berpuasa akan diseru, “mana orang yang berpuasa.”
Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang
yang berpuasa tersebut telah memasukinya maka akan tertutup dan setelah itu
tidak ada lagi yang memasukinya” (HR.
Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).
Dari riwayat diatas dikatakan bahwa setiap amalan akan
dilipatgandakan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kebaikan yang semisal. Lalu
dikecualikan amalan puasa. Amalan puasa tidaklah dilipatgandakan seperti itu.
Amalan puasa tidak dibatasi lipatan pahalanya. Oleh karena itu amalan puasa
akan dilipatgandakan oleh Allah hingga berlipat-lipat tanpa ada batasan
bilangan.
Kenapa bisa demikian? Ibnu Rajab Al Hambali semoga Allah
merahmati beliau mengatakan, ”karena puasa adalah bagian dari kesabaran”.
Mengenai ganjaran orang yang bersabar, Allah Ta’ala berfirman, “sesungguhnya
hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10)
Sabar itu ada tiga macam yaitu (1) sabar dalam melakukan
ketaatan kepada Allah, (2) sabar dalam meninggalkan yang haram, (3) sabar
menghadapi takdir yang terasa menyakitkan. Dalam berpuasa seseorang berusaha
bersabar dari hal-hal yang menyakitkan seperti menahan diri dari rasa lapar,
dahaga dan lemahnya badan. Itulah amalan puasa bisa meraih pahala yang tak
terhingga sebagaimana sabar.
“Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa.
Amalan puasa adalah untuk-Ku”.
Riwayat ini menunjukkan bahwa setiap amalan manusia
adalah untuknya. Sedangkan amalan puasa, Allah khususkan untuk diri-Nya. Allah
mrnyandarkan amalan tersebut untuk Nya. Karena didalam puasa, seseorang
meninggalkan berbagai kesenangan dan berbagai syahwat. Hal ini tidak didapati
dalam amalan lainnya.
Jika seseorang telah melakukan ini semua seperti
meninggalkan hubungan badan dengan istri dan meninggalkan makan minum ketika
puasa karena Allah, padahal tidak ada yang memperhatikan apa yang dia lakukan
tersebut selain Allah, maka ini menunjukkan benarnya iman orang yang melakukan
semacam itu. Itulah yang dikatakan Ibnu Rajab, “inilah yang menunjukkan
benarnya iman orang tersebut.
Puasa adalah rahasia antara seorang hamba dengan Rabbnya
yang tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Amalan puasa berasal dari niat
batin yang Allah saja yang mengetahuinya.
Sufyan bin ‘uyainah mengatakan, “pada hari kiamat nanti,
Allah Ta’ala akan menghisab hamba-Nya. Setiap amalan akan menembus berbagai
macam kezaliman yang pernah dilakukan, hingga tidak tersisa kecuali amalan
puasa. Amalan puasa ini akan disimpan oleh Allah dan akhirnya Allah memasukkan
orang tersebut ke surga.
Ada sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa pada hari
kiamat nanti antara amalan kejelekan dan kebaikan akan ditimbang. Satu dan yang
lainnya akan saling memangkas. Lalu tersisalah satu kebaikan dari amalan-amalan
kebaikan tadi yang menyebabkan pelakunya masuk surga. Itulah amalan puasa yang
akan tersimpan di sisi Allah. Amalan kebaikan lain akan memangkas kejelakan yang
dilakukan oleh seorang hamba. Ketika tidak tersisa satu kebaikan kecuali puasa,
Allah akan menyimpan amalan puasa tersebut dan akan memasukkan hamba yang
memiliki simpanan amalan puasa tadi ke dalam surga.
No comments:
Post a Comment