Malaikat
Maut Kalah Debat Dengan Nabi Idris Dan Mengadu Kepada Allah
Tiap Nabi tugasnya ialah menganjurkan umatnya supaya
beribadat kepada Tuhan akan tetapi biasanya anjuran mana tidak diturutnya dan
lalu timbul pertentangan dan permusuhan terhadap Nabi Itu dapat dikatakan bahwa
menjadi seorang Nabi pasti dimusuhi oleh umatnya.
Demikianlah kiranya Nabi Idris a.s. maka untuk
menenangkan dirinya dan menghindarkan diri dari gangguan kaumnya selagi beliau
duduk beribadat lalu pergilah Nabi Idris keluar kota setiap pagi seorang diri
untuk beribadat di tempat yang sunyi. Sampai petang dan dilakukan setiap hari.
Tatkala beliau pergi menuju tempat beribadat bertemu
seorang laki-laki yang tak dikenal dan selalu berjalan membuntutinya dari
belakang jika Nabi Idris berhenti lalu ia berhenti, dan jika Nabi Idris
berjalan lalu ia berjalan pula. Dengan begitu Nabi Idris menaruh curiga, apakah
maksud orang itu, lalu beliau bertanya :
Maaf saudara siapakah sebenarnya anda ini dan apakah
gerangan maksud anda turut membuntuti saya? Sebetulnya kata orang itu saya
ingin menjadi teman anda. Kalau begitu maksud anda saya berterimakasih dan saya
terima dengan segala senang hati dan siapakah sebenarnya anda ini? Saya
sebetulnya malaikat maut, malaikat maut? Apakah anda hendak mengambil nyawa
saya silahkanlah, Nabi Idris kaget. Tidak, saya tidak bermaksud untuk mengambil
nyawa anda. Dan kalau sudah waktunya tentu saya tidak akan perpanjang waktu
lagi, sesaat ini juga saya akan cabut nyawa anda. Kedatangan saya hanya
semata-mata untuk berkawan kepada anda, nah kalau demikian mari kita lanjutkan
perjalanan ini menuju tempat peribadatan saya.
Demikianlah Nabi Idris bersahabat dengan malaikat maut
dan mereka duduk beribadat setiap hari.
pada suatu ketika dengan tidak disangka
Nabi Idris berkata kepada rekannya : ya malaikatul maut, ada maksud saya yang
saya harap cuman adalah dapat menyampaikan maksud saya.
Baiklah, coba saja ceritakan barangkali saya dapat
menolongnya, saya ingin tahu bagaimana rasanya dicabut nyawa, itulah permintaan
saya.
Tugas saya memang demikian, akan tetapi untuk mencabut
nyawa anda sekarang ini saya tidak berani karena belum sampai waktunya, saya
merasa heran, orang lain merasa takut akan mati, dan mengapa anda malah memintanya..
Buat saya tidak soal, kapan saja manusia bisa mati, dan
yang saya minta Cuma ingin tahu bagaimana rasanya mati itu.
Kemudian malaikat itu sujud kehadirad Ilahi, selesai itu
lalu nabi Idris disuruh berbaring kemudian dicabut nyawanya perlahan-lahan,
lalu matilah nabi Idris seketika itu tidak berkutik lagi.
Setelah itu turun beberapa malaikat dari langit berkata :
Hai malaikatul maut, mengapa anda cabut nyawanya, padahal ini bukan waktunya..
Kata malaikat maut : ini untuk sebentar saja. Dan inipun
adalah untuk menuruti kehendak Idris sendiri seizin Allah SWT, lalu kembalilah
malaikat-malaikat itu kelangit.
Beberapa saat kemudian nyawa nabi Idris dimasukkan
kembali dalam tubuhnya dan setelah nyawanya masuk lagi beliau lalu hidup
kembali lalu bangun duduk sambil menggeleng-gelengkan kepala, katanya : kawan
demikianlah rasanya mati jika saya akan mati saya tidak akan kaget lagi.
Beginikah caranya anda mencabut nyawa manusia apakah
semua sama rasanya ?
Kata malaikatul maut tidak semuanya sama rasanya itu
tergantung pada keadaan orang itu, dan ini adalah yang seringan-ringannya.
Bagaimana anda rasakan idris, pada saat keluar nyawamu?
Jawab nabi Idris “bukan main rasanya, seluruh kulit tubuh
rasa seperti orang menguliti kulit kambing” dan pada saat nyawa keluar
berbareng dengan itu saya lihat seolah-olah bintang-bintang berjatuhan kebumi,
dan serasa langit runtuh menimpa bumi dan saya tertimbun didalamnya. Demikian
perasaan saya saat itu.
Nabi Idris bermaksud lain lagi, pada suatu masa nabi
Idris berkata kepada malaikatul maut,,
ya kawan, dapatkah kiranya anda mengajak untuk naik kelangit akan melihat
neraka?,,
Oh Idris ada lagi permintaan anda yang aneh-aneh saja,
dulu anda minta dicabut nyawa, tegasnya ingin mati, sedangkan orang lain takut
akan mati dan sekarang ingin keneraka pula katanya.
Kata nabi Idris : kalau benar anda betul mengakui kawan
pada saya, saya kira tidak keberatan untuk menyampaikan keinginan saya, cobalah
anda memohon soal itu kepada Tuhan yang maha kuasa” malaikat itu lalu sujud
kehadirad Allah swt selesai sujud malikat itu berkata : permohonan anda
terkabul dan marilah ikut saya”
Seketika keduanya sampai dineraka, keduanya disambut
malaikat Malik Zabaniyah penjaga neraka. Malaikat menceritakan maksud
kedatangan mereka keneraka, lalu dibukakan pintunya terlihat oleh nabi Idris
terompah dari besi. Dan terompah ini untuk disuruh pakaikan kepada orang-orang yang
akan disiksa.
Nabi Idris minta izin untuk mencoba memakai terompah itu
sambil dinyalakan apinya, setelah terompah itu menyala merah seperti bara lalu
nabi Idris memasukkan kakinya keterompah itu. Baru saja diletakkan kakinya
beberapa detik saja nabi Idris berteriak karena panasnya, lalu buru-buru
kakinya diangkat kembali rasanya panas terompah itu bukan main bagaikan meletus
otak kepalanya.
Kata malaikat itu : bagaimana rasanya? Cukup panas kata
nabi Idris hampir-hampir saja pecah kepala saya karena panasnya.
Selesai itu nabi Idris minta izin dan berterimakasaih kepada
malaikat penjaga neraka dan lalu meninggalkan tempat itu. Sungguh hebat dan
mengerikan segala macam yang akan ditimpakan kepada orang yang akan dimasukkan
dalam neraka. Kata malaikat maut : puaskah anda nabi Idris? Marilah kita kembali”.
Kemudian kata nabi Idris dengan tiba-tiba : tunggu dulu
kawan, ada suatu hal yang akan saya bicarakan kawan,”
Malaikatul maut memandang kearahnya : cobalah katakan”.
Satu lagi permintaan saya, terlanjur saya sudah berada disini, maka penasaran
kiranya hati saya, kalau tidak sekalian melihat syurga dari dekat, bukankah
begitu kawan?” kata nabi Idris tersenyum sehingga malaikat maut pun ikut
tersenyum sambil berkata “anda memang benar pintar. Ada-ada saja permintaan
anda ini.”
Kemudian malaikat maut sujud kehadirat Ilahi.
Marilah Idris permohonan anda telah diterima.
Kemudian keduanya menuju syurga. Dan benar saja baru
beberapa puluh meter dari pintu gapura syurga nabi Idris telah dapat mencium
wangi-wangian syurga yang amat harum,
dan dapat mendengar lagu-lagu syurga yang amat merdu. Malaikat maut
bercakap-cakap sebentar setelah memberi salam kepada malaikat Ridwan. Keduanya
dipersilahkan masuk.
Alangkah tercengangnya nabi Idris melihat akan keindahan
syurga. Gedung-gedung yang sangat bagus dan menara yang tinggi-tinggi serta sungai-sungai
yang besar yang airnya dari madu, susu, dan arak, dan sebagainya. Kebun
buah-buahan yang sangat teratur, pohon-pohon buah yang sangat rindang daunnya
dan sangat lebat buahnya, pohon-pohon anggur, apel, delima, pisang segala ada
disana. Taman bunga yang sangat indah serta kolam air mancur, yang menambah
ta’jub mata memandang disekelilingya. Harum semerbak bau bunga yang sedang
mekar berkembang.
Puas nabi Idris melihat pemandangan yang indah-indah lalu
nabi Idris diajak melihat mahligai-mahligai syurga, nabi Idris terpesona lagi
melihat bidadari-bidadari syurga yang cantik dan tidak bosan mata memandang
dengan pakaian mereka yang luar biasa bagusnya serta bertabur intan berlian
didadanya yang menambah gairah siapa melihatnya. Malaikat maut memperkenalkan
kepada mereka, bahwa inilah seorang daripada nabi Allah yang masih hidup
didunia untuk melihat keadaan syurga.
Nabi Idris dipersilahkan duduk diatas kursi yang sangat
indah, empuk dan lantainya di hampari permadani yang sangat bagus. Tidak lama
kemudian datanglah bidadari pelayan syurga membawa nampan berisi makanan dan
buah-buahan yang beraneka ragam rupanya dan dihidangkan minuman yang sangat lezat cita rasanya yang
tidak mamabuki, bukan main lezat dan nikmat rasa makanan dan buah-buahan
sehingga sukar untuk nabi Idris mengatakannya. Berbareng nabi Idris menikmati
buah-buahan itu terdengarlah suara lagu yang sangat merdu.
Dari pada itu terpikirlah oleh nabi Idris dalam hati
untuk tidak kembali lagi kedunia, segan hatinya untuk tidak kembali lagi kebumi,
dan bagaimanakah akalnya, nabi Idris telah menyusun jawaban-jawaban nya.
Setelah nabi Idris puas menikmati makanan dan minuman yang lezat lalu beliau
diajak melihat ruangan dan bilik-bilik syurga yang mana bilik itu ada
penghuninya bidadari serta pengasuhnya..